Lampungjaya.news, Bandar Lampung – Menjadi kurir sabu, oknum PNS bernama Joni Efendi (46) mengaku cuma diberi upah Rp 500 ribu.
“Pertama antar 1 kilogram dapat upah Rp 500 ribu, dan ini kedua kalinya,” ujar warga Kemiling Permai, Bandar Lampung ini, Rabu (12/2/2020).
Kata Joni, saat itu ia hanya diperintah untuk mengambil barang di hotel kawasan Labuhan Ratu, Bandar Lampung.
“Saya ditelepon disuruh ke sana. Saya disuruh naik ke atas dan ke kamar dan dikasih tas,” tuturnya.
Joni menambahkan, ia tak mengetahui siapa yang memberikan tas tersebut.
“Saya langsung turun dan ditangkap,” tandasnya.
Upaya Polda Lampung mengungkap jaringan pengedar sabu yang melibatkan oknum PNS bernama Joni Efendi tidak mudah.
Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Lampung AKBP Eko mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama hingga akhirnya membongkar mata rantai peredaran sabu.
“Penanganan cukup lama, sekitar enam minggu. Karena setelah menangkap pertama, jaringan ini melakukan perubahan modus lagi untuk mengelabui,” ungkap mantan Kasubdit Tipikor DitkrimsusPolda Lampung ini, Rabu (12/2/2020).
Kata Eko, penyelidikan ini dilakukan secara bertahap.
“Ini masih kami kembangkan lagi karena ini jaringan,” tuturnya.
Eko menuturkan, bermula saat polisi mengamankan Asep Muktar (38), warga Jalan Ikan Sebelah, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, pada 19 Desember 2019.
“Kami amankan di rumahnya dengan barang bukti 320 gram sabu yang disimpan di bawah televisi,” katanya.
Masih kata Eko, pihaknya kemudian melakukan pengembangan dan menangkap Supiyandi (37), warga Merak Batin, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
“Kami amankan di rumahnya. Kami temukan sabu seberat 500 gram dan pil ekstasi 437 butir yang disimpan di kamarnya,” terang Eko.
Dari hasil penangkapan tersebut, lanjut Eko, pihaknya mengendus adanya transaksi oleh jaringan ini.
“Semalam sekitar pukul 20.00 WIB kami amankan Joni di sebuah hotel di Jalan Sultan Agung, saat ia mengambil tas cokelat yang berisi sabu 1 kg,” terangnya.
Eko menambahkan, Joni ditangkap saat akan menuju kamar hotel.
“Rencananya barang ini diserahkan pada S yang saat ini masih kami kejar,” tandasnya.(Jepri AS)