Lampungjaya.net, Way Kanan – Bertempat di Rumah Dinasnya Wakil Bupati Edward Antony, melepas peserta study tiru program UMKM unggulan kopi robusta Way Kanan. Pelepasan tersebut dihadiri pula oleh kepala dan unsur dinas koperasi dan UMKM, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas perkebunan, dinas tanaman pangan, holtikultura dan peternakan, serta badan perencanaan pembangunan daerah, Senin (12/09/2019)
Dalam sambutannya Edward Antony, mengatakan Pengembangan koperasi menjadi tanggung jawab pemerintah dan seluruh rakyat, pemerintah mengemban tanggung jawab dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator dalam study tiru model kelembagaan bisnis kopi ke koperasi mitra malabar Jawa Barat. Sehingga koperasi dapat menjadi kuat dan dapat bersaing sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Way Kanan yaitu maju dan berdaya saing, tepatnya pada misi kelima yaitu mengembangkan usaha kecil dan menengah menuju keunggulan kompetitif dan komparatif.
“Dalam menjalankan usaha perkoperasian, sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini adalah penguru-pengurus memerlukan adanya pengetahuan yang benar dalam pengelolaan usaha guna pengembangan usaha koperasi terutama bagaimana mencari akses pemasaran guna memperkuat usaha koperasi yang tengah dijalankan,” Ungkapnya.
Edward, melanjutkan Kopi merupakan hasil utama perkebunan di Way Kanan namun secara umum peran kopi sebagai sumber pendapatan petani belum menggembirakan dimana harga kopi ditingkat petani selalu ada kondisi sub-optimal dan tidak menguntungkan baik bagi petani maupun bagi industri olahan kopi. Perkebunan kopi terbesar di Wilayah Kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu dan Gunung Labuhan. Dengan luas area perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Way Kanan yaitu 25.895 hektar dengan julah produksi buah kopi mencapai 13.355 ton/tahun.
Rendahnya kemampuan petani kopi dalam penerapan teknologi usaha tani menyebabkan rendahnya produktivitas yang berakibat pendapatan yang diterima petani relatif rendah dan berfluktuatis karena umumnya budidaya tanaman kopi dilakukan secara tradisional yang membuat produktifitas yangn dicapai masih jauh dari potensi seharusnya.
“Saya berharap dengan mengikuti study tiru program UMKM unggulan kopi robusta peserta nantinya mendapatkan ilmu pengetahuan bagaimana cara menghasilkan biji kopi yang lebih bermutu, serta cara memasarkan kopi yang bisa menembus pasaran ekspor sehingga harga kopi asal Way Kanan dapat lebih menguntungkan baik petani maupun koperasi,” Pintanya.
Diketahui peserta kegiatan study tiru dan replika model kelembagaan bisnis berbasis kelompok dalam rangka pengembangan UMKM unggulan komoditas kopi robusta Way Kanan mulai tanggal 12-16 Agustus 2019 di koperasi mitra malabar Jawa Barat. Peserta berjumlah 15 orang yang terdiri dari unsur dinas perindustrian dan perdagangan, dinas koperasi dan UKM, dinas perkebunan, dinas TPHP, dinas perkebunan, koperasi kolang mutiara siger, koperasi kupis sebaya sejahtera, koperasi KPH gunung remas lestari, koffee NA, poktan rukun tani kampung talang mangga, poktan sido rukun kampung air ringkih, poktan kampung juku batu dan poktan harapan jaya kampung rantau temiang. (Indera)